Ketika kita dihadapkan dengan situasi yang membuat rasa tidak puas atau frustrasi, seringkali naluri pertama kita adalah untuk mengeluarkan ucapan marah.
Namun, bagaimana cara kita mengungkapkan kemarahan itu bisa membuat perbedaan besar dalam hubungan kita dengan orang lain. Jangan sampai emosi menguasai diri kita yang membuat kita kehilangan kendali.
Berikut adalah kumpulan ucapan marah tapi sopan yang akan membuatmu makin tampil elegan dan disegani.
Contoh Ucapan Marah tapi Sopan
- “Tak apa-apa kau tidak menyukaiku, tidak semua orang punya selera yang baik.”
- “Aku sedang sibuk sekarang, bisakah aku mengabaikanmu lain waktu?”
- “Aku tidak punya energi untuk berpura-pura menyukaimu hari ini.”
- “Setidaknya ibumu masih berpikir kalau kau itu baik.”
- “Aku suka suaramu, tapi lebih suka kamu diam saja.”
- “Hidup ini singkat, tak perlu menanggapi orang bodoh yang mencoba mengusikmu.”
- “Maaf, apa yang barusan anda ucapkan? Saya tidak paham Bahasa orang bodoh.”
- “Keburukan bisa diperbaiki, kebodohan itu selamanya.”
- “Diamku bukan berarti aku setuju denganmu. Hanya saja tingkat ketidaktahuanmu membuatku tidak bisa berkata-kata.”
- “Jika marah kau jadikan prioritas, lantas apakah marah bisa mencukupi kebutuhan hidupmu.”
- “Senyum saja. Tidak perlu banyak marah-marah, nanti cepat tua. Daripada tua sendiri, lebih baik tua berdua bareng saya.”
- “Tidak perlu aku membalas segala sesuatu, karena hukum alam masih berlaku.”
- “Saya merasa tidak puas dengan ini, bisa kita bicarakan?”
- “Saya merasa sedikit marah, tapi saya yakin kita bisa menyelesaikannya.”
- “Maaf, saya merasa agak kecewa dengan ini.”
- “Mohon maaf, saya merasa perlu menyampaikan ketidakpuasan saya.”
- “Jika memang ada masalah, mungkin kita bisa mencari solusinya.”
- “Maaf, saya merasa agak kecewa dengan apa yang Anda katakan.”
- “Maaf, saya merasa tidak perlu membalas amarah Anda.”
- “Sejujurnya saya merasa terganggu dengan situasi ini, bisakah kita membicarakan jalan solusinya?”
- “Mohon maaf, tidak ada hal lainnya yang bisa saya katakan.”
- “Saya pikir kita bisa membicarakannya baik-baik.”
Contoh Ucapan Marah tapi Sopan yang Elegan
- “Kemarahan kapan saja boleh bertamu ke hati kita. Tetapi sikap kita harus menguasai emosi itu sehingga tidak melukai siapapun.”
- “Hidup yang penuh cinta selalu memiliki kemampuan untuk memaafkan dan menerima kenyataan dengan ikhlas.”
- “Mungkin marah bisa mengeluarkan segala kekesalan di dalam hati, tapi memaafkan akan membuatmu merasakan kedamaian dan ketentraman hati.”
- “Lebih baik diam dalam kesabaran daripada mengucapkan kata atau kalimat yang menyakiti hati dan harga diri orang lain.”
- “Aku tidak mengatakan aku membencimu, yang kukatakan adalah bahwa kau benar-benar adalah hari Senin dalam hidupku.”
- “Jangan pernah meremehkan air yang tampaknya tenang, karena di dalamnya mungkin mengalir air dengan arus deras yang siap menghanyutkan.”
- “Saya ingin menegaskan bahwa saya merasa terganggu dengan situasi ini dan saya berharap kita bisa menemukan solusi yang memuaskan untuk semua pihak.”
- “Maaf jika terdengar agak tegas, tetapi saya merasa perlu mengungkapkan ketidakpuasan saya terhadap situasi ini.”
- “Bisa kita mencari cara untuk menghindari kesalahan semacam ini di masa depan?”
- “Saya memahami bahwa masing-masing dari kita memiliki sudut pandang yang berbeda, tetapi saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat tidak setuju dengan keputusan ini.”
- “Apakah mungkin kita bisa duduk bersama untuk membahas masalah ini dengan lebih mendalam?”
- “Bisa tolong jangan berbicara seperti itu? Saya merasa tersinggung.”
- “Saya berharap kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin dan saling mendengarkan.”
Contoh Ucapan Marah tapi Sopan yang Menyindir
- “Saya yakin Anda memiliki alasan yang baik untuk tidak mengikuti petunjuk yang sudah jelas.”
- “Saya kira kesalahan itu adalah bagian dari proses pembelajaran, tidak apa-apa jika Anda terus melakukannya.”
- “Saya benar-benar terkesan dengan keahlian Anda dalam menemukan alasan untuk selalu terlambat.”
- “Saya pikir kita semua tahu siapa yang harus disalahkan di sini, tapi mari kita jaga semuanya tetap profesional.”
- “Bagaimana Anda bisa berhasil menyembunyikan kemampuan Anda yang sebenarnya begitu hebat?”
- “Anda benar, saya kurang memahami masalah ini, mungkin Anda bisa menjelaskan lagi dengan lebih sederhana.”
- “Saya menghargai kreativitas Anda dalam menemukan cara-cara baru untuk membuat kesalahan.”
- “Saya selalu berharap bahwa saya bisa mengikuti langkah-langkah Anda dalam menghindari tanggung jawab.”
- “Saya harus mengakui bahwa saya benar-benar terkesan dengan dedikasi Anda untuk tidak melakukan pekerjaan yang diminta.”
- “Saya selalu kagum dengan kemampuan Anda untuk mengabaikan prioritas yang sebenarnya.”
- “Terima kasih atas kesabaran Anda yang luar biasa, saya harap hal itu akan terus berlanjut.”
- “Anda memang memiliki bakat unik dalam memalingkan perhatian dari kesalahan Anda sendiri.”
- “Anda memang memiliki cara yang unik untuk mengabaikan instruksi yang sudah sangat jelas.”
- “Terima kasih telah menunjukkan betapa fleksibelnya Anda dalam membuat kesalahan.”
- “Anda benar-benar mahir dalam mengubah hal-hal sederhana menjadi rumit.”